Tuntutan Mendasar dalam Dakwah: Memahami Esensi dan Tahapannya
OPINI
Alif von Santoso
1/28/20253 min read
Tuntutan Mendasar dalam Dakwah: Memahami Esensi dan Tahapannya
Dakwah merupakan sebuah aktivitas penting dalam menyebarkan kebaikan dan ajaran Islam kepada masyarakat. Proses ini tidak hanya sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga membutuhkan strategi yang tepat agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas tuntutan mendasar dalam dakwah, mulai dari pentingnya tujuan yang jelas hingga tahapan-tahapan yang harus diperhatikan dalam menjalankan dakwah.
1. Dakwah Memerlukan Kejelasan Tujuan (QS. Yusuf: 108)
Salah satu hal utama dalam dakwah adalah kejelasan tujuan. Allah SWT berfirman dalam QS. Yusuf: 108:
"Katakanlah (Muhammad), 'Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.'"
Ayat ini menunjukkan bahwa dakwah harus dilakukan dengan dasar yang kuat dan tujuan yang jelas, yaitu mengajak manusia menuju jalan Allah. Seorang da’i (pendakwah) harus memiliki pemahaman yang baik tentang ajaran Islam agar mampu menyampaikan pesan dengan benar dan efektif.
Tanpa kejelasan tujuan, dakwah bisa kehilangan arah dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Oleh karena itu, seorang da’i perlu memiliki niat yang lurus serta bekal ilmu yang cukup agar dakwah yang dilakukan membawa manfaat bagi masyarakat.
2. Pendidikan Karakter Dimulai dari Pribadi, Bukan Negara Langsung
Salah satu aspek penting dalam dakwah adalah pendidikan karakter. Banyak orang berpikir bahwa perubahan sosial harus dimulai dari kebijakan negara. Namun, dalam Islam, perubahan sejati justru berawal dari individu.
Pendidikan karakter dalam Islam menekankan pada perbaikan diri terlebih dahulu. Seorang individu yang memiliki akhlak baik akan memberikan dampak positif bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika individu-individu dalam masyarakat memiliki karakter yang baik, maka perubahan sosial akan terjadi secara alami tanpa perlu bergantung sepenuhnya pada kebijakan pemerintah.
Sejarah Islam menunjukkan bahwa Rasulullah SAW membangun karakter sahabat-sahabatnya terlebih dahulu sebelum membangun masyarakat Islam yang lebih luas. Dengan pendidikan karakter yang kuat, individu akan lebih siap untuk menjalankan perannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3. Tahapan dalam Dakwah
Dalam menyebarkan dakwah, terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan agar prosesnya berjalan efektif dan sesuai dengan tuntunan Islam. Beberapa tahapan tersebut antara lain:
a. Perbaikan Diri
Dakwah harus dimulai dari diri sendiri. Sebelum mengajak orang lain kepada kebaikan, seorang da’i harus terlebih dahulu memperbaiki dirinya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Ash-Shaff: 2-3:
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."
Ayat ini menegaskan bahwa seorang pendakwah harus menjadi teladan dalam ucapan dan perbuatannya. Jika seseorang ingin mengajak orang lain untuk shalat, ia harus menjadi orang yang rajin shalat terlebih dahulu. Begitu pula dengan amalan-amalan lainnya.
b. Formasi Keluarga Muslim
Setelah memperbaiki diri, langkah berikutnya adalah membentuk keluarga yang islami. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran besar dalam membangun peradaban.
Seorang pendakwah harus memastikan bahwa keluarganya menjadi contoh dalam penerapan ajaran Islam. Pendidikan anak yang berbasis nilai-nilai Islam serta hubungan harmonis antara suami dan istri akan menjadi fondasi kuat bagi masyarakat yang lebih luas.
c. Pengaruh Masyarakat
Setelah individu dan keluarga memiliki dasar yang kuat, dakwah dapat diperluas ke masyarakat. Pada tahap ini, penting bagi seorang pendakwah untuk aktif dalam berbagai kegiatan sosial, memberikan kontribusi nyata, dan membangun hubungan baik dengan komunitas.
Dakwah dalam masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui majelis ilmu, kegiatan sosial, ataupun media digital. Pendekatan yang tepat akan membantu dakwah lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.
d. Perbaikan Pemerintahan
Tahap terakhir dalam dakwah adalah memberikan pengaruh pada kebijakan pemerintahan. Islam mengajarkan bahwa pemerintahan yang baik adalah yang berlandaskan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Perubahan di level pemerintahan dapat terjadi jika masyarakat memiliki kesadaran kolektif tentang pentingnya nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Oleh karena itu, dakwah yang dilakukan secara sistematis akan berkontribusi pada terciptanya pemerintahan yang lebih baik dan berpihak pada kebaikan umat.
Kesimpulan
Dakwah bukan hanya sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga membutuhkan strategi dan tahapan yang jelas. Kejelasan tujuan, pendidikan karakter dari individu, serta penerapan tahapan dakwah yang sistematis akan membantu dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Sebagai seorang muslim, kita semua memiliki tanggung jawab dalam berdakwah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan memperbaiki diri, membangun keluarga yang islami, berkontribusi dalam masyarakat, dan berusaha memengaruhi kebijakan dengan nilai-nilai kebaikan, dakwah akan menjadi lebih efektif dan memberikan dampak yang luas.
Semoga kita semua bisa menjadi bagian dari gerakan dakwah yang membawa kebaikan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Aamiin.
KAMMI Kediri
Muslim Negarawan
Menyongsong Indonesia Emas 2045
contact person
Kolaborasi
© 2025. All rights reserved.